Tidak setiap detik kita merasa sibuk walau kita orang sibuk. Dan tidak setiap pekerjaan kita sukai, walau kita orang pekerja. Selama bumi ini masih berputar, tentu sejarah pasti berulang dan begitu pun rasa senang dan rasa dikala kita merasa stagnan (bingung).....
Lalu bagaimana kita menyiasati waktu itu (saat bingung)? Mungkin saran saya adalah dengan mengerjakan hobi Anda, atau bercengkrama dengan sanak saudara dan bahkan sosial kita. Pada intinya lakukanlah apa yang bisa dilakukan dengan tidak meniadakan nilai efektivitas dan efisiensi. Dengan sejuta kreativitas dan inovasi yang ada.
Sering saya mengatakan, bahwa hidup ini adalah sementara. "Jadikanlah hidup ini seumpama kita sedang menjadi musafir (peziarah atau orang yang sedang berkelana untuk mencari suatu tujuan)". Terlihat jelas jika kita mengumpamakan sebagai musafir. Tentu bekal yang akan kita bawa tidak mungkin sebanyak yang dirumah (disesuaikan dengan kemampuan -- matilah orang yang serakah). Dan alangkah terkesan bagi seorang musafir jika disetiap tempat yang disinggahi meningglkan cerita ("Gajah mati meninggalkan gadingnya").
Dalam hidup dibutuhkan impian dan rasa syukur. Karena hidup tanpa impian akan stagnan dan monoton. Sedangkan hidup tanpa rasa syukur akan hambar, bagaikan makan tanpa garam. Maka selalu imbangi impian kita dengan rasa syukur pada Sang Pencipta, agar hidup lebih hidup, bersemangat dan bermakna read Dodi Mulyadi Hidayat.
Nice post.
BalasHapusIde Bisnis