Dalam postingan ini, saya tidak membedakan agama (yang saya ketahui seperti: Islam, Kristian, Budha, Hindu, dll) yang jelas semua keyakinan pada Zat yang Maha Esa. Kita semua selaku makhluk (hamba) yakin pada sifat Tuhan bahwasanya memiliki perbedaan dari sifat makhluk-Nya. Tuhan yang memiliki sifat Maha Agung, Maha Berkuasa-berkehendak, Maha Mulia, dsbg. Dan semua agama yang saya sebutkan itu, mempunyai keyakinan yang sama pada Tuhan Yang Maha Esa (sebagaimana pengesahan agama dalam UUD 1945 Republik Indonesia dan Pancasila sila ke-1).
Ada suatu kisah yang menceritakan suatu keyakinan dan kepercayaan pada Tuhan sebagai Maha Pengasih dan Maha Penolong. Adapun kisahnya seperti ini:
Alkisah, suatu masa pada sebuah Desa yang dilanda banjir. Ada seorang hamba yang memiliki keyakinan kuat pada Tuhannya. Dengan keyakinannya itu, bahwa dalam keadaan yang sulit pada banjir ini, Tuhan pasati akan menolongnya. Dengan setulus hati dia berdo'a dalam rumahnya yang terperangkap banjir meminta pertolongan Tuhan supaya dia selamat dari banjir itu. Setelah dia berdo'a, dia menunggu pertolongan Tuhan dan hanya berdiam diri di rumah. Tiba-tiba datang seorang tetangga, mengajak dia untuk keluar rumah dengan menunggangi kuda. Tetapi dia tetap diam tidak keluar rumah dan menjawab ajakan tetangganya "Aku sedang menunggu pertolongan Tuhan, bukan pertolongan dari sesama hamba". Setelah tidak lama kemudian, banjirpun semakin deras dan permukaan air mulai naik datanglah seorang tetangga lain dengan membawa perahu dan mengajak dia untuk naik perahu. akan tetapi seperti biasa dia menjawab "Aku sedang menunggu pertolongan Tuhan, bukan pertolongan dari sesama hamba".
Banjirpun tiada henti sampai air menutupi rumahnya, tenggelamlah dia dan meninggal dunia. Sampai pada waktunya dia diberi kesempatan untuk bertemu Tuhan, lalu dia bertanya?:
- Hamba: "Wahai Tuhan (sambil bermuka marah dan kecewa), Mengapa Kau tidak menolong aku pada waktu banjir datang, sampai pada akhirnya aku meinggal dunia?"
- Tuhan: (Dengan Maha Lembut dan Maha Bijaksana) "Bukannya Aku tidak menolong kamu, tapi kamu sendiri yang menolok pertolongan-Ku."
- Hamba: (Dengan kebingungan dia pun bertanya lagi) "Pertolongan apa yang telah Tuhan berikan kepadaku, sedangkan aku tidak melihat Tuhan menolong aku pada waktu itu?"
- Tuhan: "Bukankah telah ku kirimkan kepadamu tetangga yang baik dengan kudanya dan perahunya. Akan tetapi mengapa kamu tetap bersikukuh menolak?"
Dari cerita di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa pertolongan Tuhan itu selalu ada bagi hambanya yang meminta(tiada terbatas usia ataupun bangsa). Namun bentuk pertolongan itu tidak secara langsung Tuhan berikan kepada kita, akan tetapi melalui sesama makhluk-Nya. Pada intinya, selain kita berdo'a kepada Tuhan kita juga dituntut untuk berikhtiar (berusaha) dalam mewujudkan niat kita. Hablumminallah (berhubungan baik dengan Tuhan) wa hablumminannas (berhubungan baik dengan makhluknya/manusia)
0 komentar:
Posting Komentar
Cara menulis komentar
1. Ketik komentar Anda pada Kolom dibawah
2. Pilih account login Anda (Email)
3. Klik 'Poskan Komentar'
Saya harap Anda jangan berkomentar dengan bentuk SPAM, karena tidak akan dipublikasina. Jika Anda ingin menautkan link Blog, silakan be Follower (Baca:Cara menjadi followers blog)
Lebih diutamakan pada komentar yang bersifat ingin tahu (bertanya).