Tampilkan postingan dengan label Motivasi Kreativitas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Motivasi Kreativitas. Tampilkan semua postingan

Tanda Orang Bersifat Ikhlas

Pengertian Ikhlas
Ikhlas ialah menyengajakan perbuatan semata-mata mencari keridhhaan (atas nama) Tuhan dan memurnikan perbuatan dari segala bentuk kesenangan duniawi. Dengan demikian, perbuatan seseorang benar-benar tidak dicampuri oleh keinginan yang bersifat sementara, seperti keinginan terhadap kemewahan, kedudukan, harta, popularitas, simpati orang lain, pemuasan hawa nafsu, dan penyakit lainnya (penyakit hati, dll).

Tanda-tanda keikhlasan itu sangat banyak, karena dapat dilihat dari kehidupan, perilaku, dan persepsi seseorang, baik terhadap dirinya maupun terhadap orang lain. Berikut dikemukakan beberapa tanda tersebut (saya kutip dari buku "Ikhlas sumber kekuatan Islam" oleh DR. Yusuf Qardhawi, Gema Insani Press; Jakarta, 1996).

1. Takut akan popularitas.
Seorang yang ikhlas senantiasa merasa khawatir dirinya popular (terkenal), karena ia sadar bahwa perbuatan yang dinilai Tuhan adalah perbuatan yang didasarkan pada apa yang ada di dalam hati, bukan semata-mata berdasarkan apa yang tampak.
Imam Ibnu Syihab az-Zuhri berkata, "Sedikit sekali kami melihat orang yang tidak menyukai kedudukan dan jabatan. Seseorang bisa saja menahan diri dari makanan, minuman, dan harta. Namun ia tidak sanggup menahan diri dari iming-iming kedudukan. Bahkan, ia tidak segan-segan merebutnya meskipun harus menjegal kawan atau lawan"
Pada hakikatnya popularitas itu tidak tercela oleh Islam. Yang dilarang ialah meminta nama kita dipopularkan, meminta jabatan, dan bersikap rakus terhadap kedudukan yang pada kahirnya muncul perselisihan. Adapun jika semua itu kita dapatkan tanpa meminta atau kita tidak berambisi meraihnya, maka hal itu tidak mengapa.

2. Mengakui kekurangan diri.
Seorang yang ikhlas selalu merasa dirinya banyak kekurangan di sisi (pandangan) Tuhan. Ia selalu merasa belum maksimal dalam menjalankan berbagai kewajiban (kebaikan dan ibadah) yang dibebankan kepadanya. Hatinya tidak pernah terjangkit penyakit bangga (ujub, ria, takabur) terhadap amal perbuatan maupun status dirinya (hal yang mengakibatkan sombong).
Mengakui kekurangan diri bukan berarti merendahkan diri. Dalam hal ini seperti kata pepatah "Padi berisi semakin menunduk".


3. Cenderung menyembunyikan amal kebajikan
Orang yang tulus ikhlas lebih menyukai amal perbuatan yang tidak diketahui oleh pihak lain daripada amal yang gaungnya terdengar dimana-mana. Ia lebih suka tergabung dalam kelompok akar pohon, artinya akar itu merupakan tulang punggung (fondasi) pohon, dan hidup matinya pohon sangat tergantung pada akar, sedangkan akar pohon sendiri tidak terlihat oleh manusia karena tertanam di perut bumi. (Waspada akan kekuatan pemain dibelakang layar---itulah seruan musuh)

4. Menyamakan tugas atasan dengan bawahan.
Menurut pandangan seorang yang tulus ikhlas, tugas yang diemban oleh seorang atasan sama dengan yang dipikul seorang bawahan (tidak mempopularkan atau menonjolkan perbedaan jabatan dan kedudukan dengan berperinsip "ringan sama dijinjing, berat sama dipikul"). Ia lebih mengutamakan bawahannya karena ia khawatir dirinya tidak bisa maksimal menjalankan tugas-tugas bersama. Sehingga tugas tersebut dijalankan dengan sebaik-baiknya tanpa ada kesenjangan kerja.

5. Mengutamakan keridhaan Tuhan daripada keridhaan Manusia
Seseorang yang tulus ikhlas tidak hanya mencari keridhaan manusia, karena manusia memiliki keterbatasan. Tidak seperti halnya Tuhan Yang Maha Kuasa, yang memiliki sifat kemaha sempurnaan.

6. Cinta dan marah karena Tuhan
Ia menjadikan cinta dan marahnya, pemberian dan penolakannya, ridha dan marahnya karena kecintaan pada Tuhan dan keinginan membela agama, negara (kepentingan bersama). Sikapnya tidak sama dengan sikap orang-orang yang senang mengeruk keuntungan duniawi. Ia lebih mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan diri sendiri (human-society).

7. Sabar terhadap panjangnya jalan
Orang yang ikhlas akan tetap sabar, tegar meskipun jalan yang hendak ditempuh masih jauh dan banyak rintangan. Walaupun kemenangan dirasakan masih belum pasti, kesuksesan masih jauh dari harapan. Semua rintangan dan tantangan tidak menyebabkan ia malas, letih, dan putus asa sehingga berhenti di tengah jalan. Ia berjuang dan berusaha bukan hanya untuk kepopularan dari manusia, akan tetapi demi kebajikan dan keridhaan dari tuhannya.

8. Merasa gembira jika kawannya memiliki kelebihan
Seseorang yang memiliki sifat ikhlas akan merasa senang dengan kawannya yang memiliki kelebihan. Ia akan memberi kesempatan kepada orang lain yang mempunyai kemampuan memadai untuk ikut mengambil bidang keahliannya. Ia mempersilakan orang itu tampil dan berperan memobilisasi dengan jabatannya tanpa merasa iri hati atau mendendam. Tidak seperti sekarang, merasa dirinya paling berpengalaman sehingga hatinya tertutup bahwa masih banyak orang lain yang lebih pintar dari pengalamannya. (selama visi dan misi masih sama, mengapa harus saling berebut kekuasaan, biarlah yang lebih pintar dan fresh yang memegang kendali dan yang tua/berpengalaman untuk membimbing, menasehati).
Dalam sebuah syair:
"Alangkah baiknya Anda tetap manis, sedangkan kehidupan penuh dengan kepahitan;
Alangkah indahnya bila Anda selalu ridha, sementara orang lain sedang marah;
Betapa baiknya di antara aku dan kamu terjalin hubungan harmonis, sedangkan di antara diriku dan dunia terdapat kehancuran;
Bila Anda benar-benar mencintai sesuatu, maka semuanya terasa mudah;
Dan yang di atas tanah adalah tanah."
Baca selengkapnya - Tanda Orang Bersifat Ikhlas

Awali Hidup di Pagi Cerah dengan Senyuman (Manfaat Tersenyum)

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa dengan segala kesempurnaannya. Awali hidup dengan senyuman, merupakan hal yang tak aneh dan mudah, akan tetapi tidak semua orang bisa tersenyum di pagi hari. Padahal senyuman merupakan suatu olahraga yang paling mudah dalam hidup ini. Senyuman itu gratis, tidak bayar (tidak seperti halnya kencing yang bayar tiap kali masuk Toilet Rp. 1000,-). Dibawah saya tuliskan beberapa manfaat dari senyuman menurut ahli medis (kesehatan). Tersenyum juga bisa meningkatkan kesehatan seseorang dan membuat hidupnya lebih menyenangkan, itulah hal positif dari senyuman yang pada umumnya kita ketahui.

Berikut ini beberapa manfaat yang bisa didapatkan seseorang dengan tersenyum, seperti dikutip dari About, Jumat (2/12/2011) yaitu:

1. Senyum membuat seseorang lebih menarik
Secara tidak sadar senyum bisa membuat orang lebih menarik karena ada faktor daya tarik tertentu dan membuat seseorang terlihat lebih baik dibanding mengerutkan kening, cemberut atau meringis.

2. Senyum bisa mengubah suasana hati
Tersenyum bisa mengelabui tubuh sehingga membantu seseorang mengubah suasana hatinya menjadi lebih baik. Untuk itu jika merasa sedih, cobalah untuk tersenyum.

3. Senyum bisa menular
Tersenyum tak hanya mengubah suasana hati orang tersebut tapi juga orang-orang disekitarnya, dan membuat hal-hal menjadi lebih bahagia. Ini karena senyum bisa menular dan membawa kebahagiaan bagi orang lain.

4. Senyum bisa meredakan stres
Orang yang stres bisa terlihat dari wajahnya, tapi dengan tersenyum bisa mencegah seseorang tampak letih dan lelah. Jika sedang stres, cobalah ambil waktu untuk tersenyum, karena bisa mengurangi stres sehingga lebih mampu mengambil tindakan.

5. Senyum meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Tersenyum bisa membantu sistem kekebalan tubuh untuk bekerja lebih baik. Ketika seseorang tersenyum maka fungsi imun meningkat yang membuat seseorang merasa lebih rileks dan terhindar dari penyakit seperti flu dan pilek.

6. Senyum menurunkan tekanan darah
Ketika tersenyum maka ada penurunan nilai tekanan darah yang terukur. Cobalah mengukur tekanan darah saat duduk di rumah sambil membaca, lalu tersenyum selama 1 menit dan mengukur tekanan darah kembali, maka akan terlihat perbedaan.

7. Senyum bisa melepaskan endorfin, penghilang rasa sakit dan serotonin
Studi telah menunjukkan senyum bisa melepaskan endorfin, senyawa yang bisa mengurangi rasa sakit secara alami dan serotonin. Ketiganya bisa membuat orang merasa lebih baik dan menjadi obat yang alami.

8. Lipatan senyum di wajah bisa membuat orang terlihat lebih muda
Otot-otot yang digunakan untuk tersenyum bisa membantu mengangkat wajah sehingga membuat orang tampak lebih muda. Karenanya cobalah lebih sering tersenyum yang membuat merasa lebih muda dan lebih baik.

9. Tersenyum bisa membuat orang terlihat sukses
Orang yang tersenyum akan terlihat lebih percaya diri sehingga lebih dipromosikan, selain itu pasang senyum di setiap pertemuan akan memiliki reaksi yang berbeda.

10. Senyum bisa membantu orang tetap positif
Senyum akan membuat orang lebih positif dan mengurangi pikiran negatif. Dengan mengurangi depresi, stres dan khawatir maka kesehatan seseorang juga akan meningkat dan menghindarinya dari berbagai risiko penyakit.
Seperti diketahui dibutuhkan lebih sedikit otot wajah untuk membuat seseorang tersenyum dibanding cemberut. Beberapa ahli menyatakan dibutuhkan 43 otot untuk cemberut dan hanya 17 otot untuk tersenyum. Namun beberapa lainnya menyebutkan dibutuhkan 62 otot untuk cemberut dan hanya 26 otot untuk tersenyum. [Referensi: detik health/Jumat, 02/12/2011 15:33 WIB]
Baca selengkapnya - Awali Hidup di Pagi Cerah dengan Senyuman (Manfaat Tersenyum)

Cara Menghilangkan Rasa Takut

Rasa takut (read definisi:'Arti Kata Takut') itu bagaikan keraguan saat kita berada di atas perosotan: turun ke bawah rasanya lebih curam dan menakutkan dari yang sesungguhnya. Seperti halnya ketakutan untuk berbicara di depan umum, ketakutan mengambil resiko, ketakutan memperlihatkan gagasan, atau bahkan ketakutan akan suatu ketinggian.

Sebenarnya ketakutan atau rasa takut mengandung energi yang bisa dilepas dan dimanfaatkan secara positif, namun apabila tidak dimanfaatkan hanya bisa menjadikan diri kita terpuruk dan tertinggal (tersingkirkan). Rasa takut yang bernilai positif seperti halnya, seorang atlet renang karena dia takut kalah, sehingga rasa takut itu menjadikan energi yang kuat untuk berenang sebaik dan secepat mungkin.

Memang pada dasarnya rasa takut memiliki nilai  negatif, seperti halnya seorang karyawan yang takut dipecat menjadikan dia giat dalam bekerja. Atau mungkin Anda selaku pelajar, karena takut tidak naik kelas sehingga giat dalam belajar. Hal ini seakan menjadi beban (kita tidak menikmati apa yang dilakukan) dan saya katakan tetap bernilai negatif, walau memang dimanfaatkan secara positif.
Ketakutan yang paling banyak dirasakan oleh manusia adalah takut akan mati. Padahal kita semua sadar akan datangnya kematian itu. Oleh karena itu jangan ditakutkan, tetapi dipersiapkan.
Rasa takut itu dirasakan seperti ketegangan (nerves), atau emosi yang tidak terkontrol (depresi-stress). Sehingga mengganggu aktivitas bahkan karier Anda. Oleh karena itu, mari kita bersama hilangkan rasa takut yang bersifat negatif

Adapun cara yang saya sarankan seperti yang saya baca dalam buku "Berpikit Ala Einsten; terbitan KAIFA' salah satunya yaitu :
  1. Membuang rasa takut dengan membayangkan rasa takut itu adalah makhluk kecil yang jinak dan tidak berbahaya sehingga bisa kita kendalikan. 
  2. Jadikan rasa takut itu sesuatu hal yang harus dilawan dan dijadikan suatu kebiasaan apa yang kita takuti. Jikalau perlu jadikan teman bertanya,"Mengapa saya harus takut?". 
  3. Langkah lain menghilangkan rasa takut dengan mengubahnya menjadi sesuatu yang bersifat bersahabat (saya katakan suatu kebiasaan) yaitu humor. Karena setiap manusia senang dengan canda-tawa, maka jadikanlah apa yang kita takuti itu sesuatu yang sepele dan tidak mengancam kita. 
  4. Enjoy man!!!
Ketakutan memang ada yang bersifat nyata (pernah terjadi dalam hidup kita) sehingga trauma, atau bahkan hanya bersifat abstrak (mendengar cerita dari orang lain). Saran saya jangan menjadikan rasa takut itu membunuh diri Anda.
Baca selengkapnya - Cara Menghilangkan Rasa Takut

Mengenal Pemberian dan Pertolongan Tuhan

Dalam postingan ini, saya tidak membedakan agama (yang saya ketahui seperti: Islam, Kristian, Budha, Hindu, dll) yang jelas semua keyakinan pada Zat yang Maha Esa. Kita semua selaku makhluk (hamba) yakin pada sifat Tuhan bahwasanya memiliki perbedaan dari sifat makhluk-Nya. Tuhan yang memiliki sifat Maha Agung, Maha Berkuasa-berkehendak, Maha Mulia, dsbg. Dan semua agama yang saya sebutkan itu, mempunyai keyakinan yang sama pada Tuhan Yang Maha Esa (sebagaimana pengesahan agama dalam UUD 1945 Republik Indonesia dan Pancasila sila ke-1).

Ada suatu kisah yang menceritakan suatu keyakinan dan kepercayaan pada Tuhan sebagai Maha Pengasih dan Maha Penolong. Adapun kisahnya seperti ini:
Alkisah, suatu masa pada sebuah Desa yang dilanda banjir. Ada seorang hamba yang memiliki keyakinan kuat pada Tuhannya. Dengan keyakinannya itu, bahwa dalam keadaan yang sulit pada banjir ini, Tuhan pasati akan menolongnya. Dengan setulus hati dia berdo'a dalam rumahnya yang terperangkap banjir meminta pertolongan Tuhan supaya dia selamat dari banjir itu. Setelah dia berdo'a, dia menunggu pertolongan Tuhan dan hanya berdiam diri di rumah. Tiba-tiba datang seorang tetangga, mengajak dia untuk keluar rumah dengan menunggangi kuda. Tetapi dia tetap diam tidak keluar rumah dan menjawab ajakan tetangganya "Aku sedang menunggu pertolongan Tuhan, bukan pertolongan dari sesama hamba". Setelah tidak lama kemudian, banjirpun semakin deras dan permukaan air mulai naik datanglah seorang tetangga lain dengan membawa perahu dan mengajak dia untuk naik perahu. akan tetapi seperti biasa dia menjawab "Aku sedang menunggu pertolongan Tuhan, bukan pertolongan dari sesama hamba".

Banjirpun tiada henti sampai air menutupi rumahnya, tenggelamlah dia dan meninggal dunia. Sampai pada waktunya dia diberi kesempatan untuk bertemu Tuhan, lalu dia bertanya?:

  • Hamba: "Wahai Tuhan (sambil bermuka marah dan kecewa), Mengapa Kau tidak menolong aku pada waktu banjir datang, sampai pada akhirnya aku meinggal dunia?"
  • Tuhan: (Dengan Maha Lembut dan Maha Bijaksana) "Bukannya Aku tidak menolong kamu, tapi kamu sendiri yang menolok pertolongan-Ku."
  • Hamba: (Dengan kebingungan dia pun bertanya lagi) "Pertolongan apa yang telah Tuhan berikan kepadaku, sedangkan aku tidak melihat Tuhan menolong aku pada waktu itu?"
  • Tuhan: "Bukankah telah ku kirimkan kepadamu tetangga yang baik dengan kudanya dan perahunya. Akan tetapi mengapa kamu tetap bersikukuh menolak?"
Dari cerita di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa pertolongan Tuhan itu selalu ada bagi hambanya yang meminta(tiada terbatas usia ataupun bangsa). Namun bentuk pertolongan itu tidak secara langsung Tuhan berikan kepada kita, akan tetapi melalui sesama makhluk-Nya. Pada intinya, selain kita berdo'a kepada Tuhan kita juga dituntut untuk berikhtiar (berusaha) dalam mewujudkan niat kita. Hablumminallah (berhubungan baik dengan Tuhan) wa hablumminannas (berhubungan baik dengan makhluknya/manusia)
Baca selengkapnya - Mengenal Pemberian dan Pertolongan Tuhan

Hubungan Pribadi Anda dan Lingkungan Universal-Sosial

Pada dasarnya manusia itu adalah unit-individual yang bergerak sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.
Seunik atau sepribadi apa pun, suatu pengalaman dapat dimengerti oleh orang lain.
Kisah hidup seseorang bisa relevan dengan kisah setiap orang. Apa yang terjadi dikeluarga (lingkungan kecil) Anda terjadi juga dikeluarga lain diseluruh dunia. Kreativitas, kekacauan, krisis, dan keteraturan semuanya pengalaman sosial-universal.

Berpikirlah secara jenius dengan selalu mencari gagasan baru dari hal yang telah terjadi itu untuk mencari suatu solusi. Dengan berpikir secara jenius berarti menerapkan dalam sebanyak mungkin konteks dan berarti meninjau ulang dan meragukan kembali (introfeksi) yang telah dibuat.

Semoga gambar di atas "efek riak" dapat mengingatkan kenyataan bahwa anda berada dipusat gelombang. Jika berpikir jenius, otomatis Anda akan menimbulkan riak.
Apa pun yang terjadi pada lingkungkan anda merupakan efek dari tindakan Anda.

Baca selengkapnya - Hubungan Pribadi Anda dan Lingkungan Universal-Sosial

Menjadi Orang Jenius

MISTERI JENIUS

Berpikir lebih orisinal dan menggunakan kreativitas dengan lebih efektif merupakan kunci meningkatkan kualitas hidup”. Menjadi orang jenius bukan berarti selalu hidup dalam dunia yang penuh ide, tetapi juga antara lain berarti menggunakan akal sehat.

Kejeniusan adalah berpikir dalam cara yang belum pernah dilakukan orang. Meski tampaknya di dunia ini tidak ada yang baru, banyak sekali sebetulnya yang belum ditemukan, diciptakan, digali, atau diperdalam orang.

Orang jenius mampu melihat sesuatu yang luput dari penglihatan oranglain. Mereka melihat kemungkinan di antara ketidakmungkinan. Banyak orang jenius mampu menyederhanakan hal yang rumit, mengenali hal yang tak dikenal. Mampu memahami yang tak tephami, memahami secara lengkap sementara orang lain hanya sebagian. Mampu meninjau ide lama dan menemukan sesuatu yang baru. Mampu meracik ulang informasi dan mengadaptasikan konsep. Mengoptimalkan pengetahuan dan pengalaman.

Seorang jenius, dengan intuisinya, mampu melihat apa yang ada dibalik sesuatu. Jenius ilmu pasti dan matematika mampu memperlihatkan fakta alam yang tidak kasat mata, seperti cahaya, gravitasi, listrik, dan fenomena lainnya. Jenius di bidangmusk, sastra, dan komedi mampu menguasai hal yang sepertinya abstrak dan tak terjangkau kebanyakan orang. Hal-hal seperti cara orang belajar, berfikir, merasa, dan berkomunikasi. Lebih jauh lagi, orang jenius mampu mencapai penemuan ini hanya dalam sepersekian waktu yang biasa dibutuhkan orang untuk memahami hal baru.

Kunci kecepatan mereka yang luar bias ini adalah kemampuan menangkap intisari dari hal-hal yang mereka tangkap seutuhnya. Untuk melakukan ini, intuisi dan pengetahuan pribadi menjadi andalan mereka. Orang jenius bukan hanya mampu menangkap pekt-pekt informasi yang masuk dalam kecepatan tinggi. Mereka juga mampu menjabarkan serta memakai isi paket-paket ini dalam cara baru dansecara produktif.

"Biarlah kejeniusan itu menjadi sebuah misteri sebagaimana misterinya alam ini"
Baca selengkapnya - Menjadi Orang Jenius

Cara Menghindarkan Diri dari Waktu yang Terbuang


"Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati suapaya menetapi kesabaran." (al-'Ashr 1:3)

Kita dapat menghindarkan diri dari hal-hal yang menyebabkan waktu terbuang dengan mengembangkan kebiasaan mengatur waktu dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan seperti berikut:
  1. Pelajarilah kembali tujuan-tujuan, rencana-rencana dan prioritas-prioritas Anda.
  2. Letakkanlah tujuan-tujuan Anda itu dalam sebuah rencana periodik atau program kerja.
  3. Buatlah daftar pekerjaan (kegiatan) yang akan dilakukan setiap hari.
  4. Tutuplah semua jalan (hal) yang dapat memalingkan Anda dari tujuan-tujuan tersebut.
  5. Manfaatkanlah waktu-waktu luang.
  6. Janganlah Anda selalu berpasrah pada hal-hal yang bersifat mendesak.
---Sucses for Us---
Baca selengkapnya - Cara Menghindarkan Diri dari Waktu yang Terbuang

Manusia Sukses Tanpa Batas

Kesuksesan bukanlah sekedar konsep, prinsip, ataupun pendapat-pendapat yang kita pelajari atau kita dengar dari orang lain, tetapi kesuksesan adalah sebuah proses perjalanan dari pengalaman dan keahlian seorang manusia yang berlangsung terus menerus dalam jangka waktu yang lama.

Jadi, kata kuncinya, yang dimaksud dengan kesuksesan adalah keberhasilan seseorang dalam melakukan interaksi aktif dengan berbagai situasi dan kondisi yang ada pada kurun waktu dan di tempat tertentu sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya.

Kesuksesan adalah membiasakan berinteraksi dengan sesama manusia dengan metode tertentu, membiasakan diri berinteraksi dengan waktu, dan membiasakan diri untuk menjalankan sebuah profesi, pekerjaan atau tugas secara profesional dan tepat.

Dengan kata lain, kesuksesan adalah sejumlah kebiasaan yang harus dilakukan dengan baik, karena kebiasaan dan penerapannya itulah yang akan menentukan keberhasilan seseorang baik dalam kaitannya dengan status sosial, kedudukan, maupun keahliannya dalam melakukan tugas.

10 Kebiasaan Manusia Sukses Tanpa Batas.

1. Berusaha Mencapai Keunggulan

2. Menentukan Tujuan

3. Menyusun Prioritas

4. Membuat Rencana

5. Konsentrasi

6. Manajemen Waktu

7. Berjuang Melawan Diri Sendiri

8. Kepiawaian Berkomunikasi

9. Berfikir Positif

10. Seimbang


Referensi : 10 Kebiasaan Manusia Sukses Tanpa Batas oleh Dr. Ibrahim Hamd Al-Qu'ayyid pada Cetakan Pertama, Maret 2005
Baca selengkapnya - Manusia Sukses Tanpa Batas

Membangun Kepercayaan Orang Lain


Sebagai manusia yang sadar akan kebutuhan dan keterbatasan, maka manusia itu akan memiliki prinsip hidup sosial. Jelas sudah dan tidak lagi bisa untuk dipungkiri, bahwa kehidupan manusia dibumi ini tidak sendiri walaupun secara personal kita memang makhluk individu.


Menyinggung mengenai "kebutuhan dan keterbatasan" kita selaku manusia, maka dalam mencari dan mewujudkan apa yang kita inginkan untuk menutupi kebutuhan dan keterbatasan itu, kita memerlukan yang lain (orang, benda---lingkungan) yang pada akhirnya pada kata saling-kerjasama. Sehingga timbul suatu kata yaitu "Kepercayaan".

Mengapa demikian?

Karena jika seseorang sudah percaya pada kita, apapun yang kita inginkan pasti dia bisa membantu. Adapun untuk membangun kepercayaan orang lain terhadap kita menurut saya, yaitu:

1. Character
Character (kepribadian) dimana yang bisa memberikan pandangan baik (positif thinking) seperti moral, rasa tanggung jawab, dan jiwa yang kooperatif (kerjasama).

2. Capacity
Capacity (kemampuan) dimana kita memiliki kemampuan untuk melakukan apapun sehingga terjalin hubungan kerjasama yang saling percaya. Hal ini berkaitan dengan skill dan modal.

3. Capital
Capital (modal) menjadikan salah satu untuk membangun kepercayaan, karena patut kita ketahui dalam prinsip "saling percaya" adalah untuk mencari keuntungan.

4. Environment
Environment (lingkungan) merupakan hal yang sangat berpengaruh pada sikap dan sifat makhluk itu berada. Oleh karena itu, hal ini menjadi sudut pandang tersendiri untuk seseorang mulai percaya pada orang lain.

5. Collateral
Collateral (jaminan) merupakan awal adanya suatu kepercayaan, Hal ini bisa berrupa ucapan ataupun apa pun yang mana rasa percaya bisa tumbuh.

Dari semua yang saya uraikan di atas satu hal yang menjadi saya bisa hidup menjadi pribadi sosial yang baik adalah nilai moral dan pendidikan yang disertai prinsip hidup untuk saling menguntungkan satu sama lain.

"Jadilah pribadi yang berguna baik bagi diri, keluarga, bangsa, negara, dan agama".

Baca selengkapnya - Membangun Kepercayaan Orang Lain